Ketum AKPERSI Mengecam Keras Media Asing OCCRP Bilang Presiden Ke 7 Indonesia Terkorup DuniaTanpa Dasar

    Ketum AKPERSI Mengecam Keras Media Asing OCCRP Bilang Presiden Ke 7 Indonesia Terkorup DuniaTanpa Dasar

    Jurnalis.org, Jakarta

    Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Keluarga Pers Indonesia selalu mengikuti dan menyoroti pemberitaan politik yang terjadi di Indonesia, berdasarkan liputan investigasi dilapangan oleh para wartawan dan jurnalis yang tergabung di AKPERSI. Sebagai sebuah wadah organisasi pers yang baru lahir tapi untuk jajaran pengurus dari tingkatan DPC, DPD dan DPP hampir rata - rata wartawan yang sudah lama menggeluti profesi Jurnalis. 

    Makanya AKPERSI akan membuktikan bahwa berita atau informasi yang disajikan akan berpegang teguh dengan Undang - undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik, serta memastikan agar berita tidak hoax atau berita yang terkesan menyudutkan tanpa adanya bukti atau dasar yang kuat. Karena AKPERSI menyadari bahwa sekarang merupakan zamannya The Power Media bahkan ketika disalahgunakan akan memframing bisa menjadi jahat atau baik. 

    Terkait berita yang menjadi trending topik sekarang bahwa ada sebuah organisasi bernama Organized Crime and Corruption Reporting Project ( OCCRP) yang menyajikan informasi dengan menyudutkan serta memframing Presiden Ke 7 Indonesia Joko Widodo masuk dalam nominasi finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi Tahun 2024 versinya. 

    Melihat hal ini maka Ketua Umum Asosiasi Keluarga Pers Indonesia ( AKPERSI) pun angkat bicara karena menyangkut informasi dan pemberitaan yang terkesan tidak mendasar serta menyudutkan. Apalagi yang di framing jahat merupakan Presiden Ke 7 Indonesia yang sudah berjasa terhadap negara.

    " Kami mengecam keras bahwa Organisasi tersebut yang bernama Organized Crime and Corruption Reporting Project ( OCCRP) yang katanya merupakan organisasi independen berisikan jurnalisme investigasi terbesar di dunia yang berkantor di Amsterdam, Belanda. Tetapi dengan memuat informasi yang tak mendasar dan tak ada buktinya terus melakukan framing jahat. Kami menduga bahwa organisasi yang berisikan tersebut sudah menjadi alat politik dengan menggunakan The Power Media. Saya selaku Pimpinan di AKPERSI selalu menekankan dan mengingat kepada seluruh jurnalis yang tergabung untuk lebih mengedepankan Undang - Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik agar berita yang disajikan haruslah sesuai fakta dan berimbang serta menjadi kontrol sosial yang tidak memprovokasi apalagi memecah belah bangsa sendiri, " Ujar Rino Selaku Ketua Umum DPP AKPERSI.

    Sementara di tempat lain Presiden Ke 7 Joko Widodo memberikan komentar kepada awak media terkait namanya muncul di media asing.

    " Hahaha, Ya, terkorup itu korup apa? Yang dikorupsi apa? Ya, dibuktikan, apa? Ujar Jokowi dirumahnya, Gang Kutai Utara No.1 Sumber, Solo.

    Jokowi juga menanyakan kriteria yang digunakan oleh OCCRP sehingga namanya masuk dalam daftar finalis pemimpin dunia terkorup.

    Team pewarta.

    sumatera selatan
    Natal Patty

    Natal Patty

    Artikel Sebelumnya

    Akpersi Gelar Rapat Evaluasi Akhir Tahun...

    Artikel Berikutnya

    Disnaker Prabumulih adakan Sosialisasi &...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Tony Rosyid: PIK-2 Dijadikan Trigger Melawan Oligarki
    Hendri Kampai: Jika Rakyat Indonesia Marah, Kumpeni Belanda Saja Tumbang, Apalagi Oligarki
    Hendri Kampai: Merasa Dijajah, Kumpeni Belanda dan Rezim Orde Baru Ditumbangkan Rakyat Indonesia
    Fungsi dan Wewenang DPR RI

    Ikuti Kami